Zona Auto
Saturday, September 13, 2014
Akhir Nopember 2009 sanksi uji emisi mulai diberlakukan
Rencana Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLHD) menegakkan sanksi bagi pelanggar uji emisi dengan denda antara Rp 500 ribu hingga Rp 50 juta, mendapat dukungan dari DPRD DKI Jakarta. Namun, untuk teknis pelaksanaannya akan dibahas lebih lanjut oleh Pemprop DKI bersama DPRD.
Ketua DPRD DKI Jakarta, Ferial Sofyan mengatakan, pada dasarnya kalangan dewan sepakat adanya pemberian sanksi bagi pelanggar uji emisi tersebut. Namun hal itu masih pembahasan lebih lanjut agar saat penerapannya di lapangan tepat sasaran.
“Perlu dibahas lebih lanjut soal berapa besar sanksi yang akan diberikan. Ya, lebih jauh lagi dengan adanya tes di lapangan,” ungkap Ferial di gedung DPRD Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (5/11).
Ferial mengatakan, penerapan uji emisi tersebut perlu dirancang secara teknis mengenai pola-pola yang akan dilakukan di lapangan. “Kita perlu tingkatkan uji emisi ini dengan pola-pola lebih baru lagi, kalau perlu adanya suatu sanksi mengikat,” ujarnya.
Menurut Ferial, pengawasan dan pengetatan uji emisi penting dilakukan menyusul kekhawatiran adanya penjualan bebas stiker uji emisi palsu.
“Kita juga khawatir itu jadi barang dagangan. Apalagi, saat ini kita dengar stiker uji emisi banyak diperjualbelikan bebas di masyarakat,” ungkapnya.
Ia menambahkan, ke depan perlu ada langkah-langkah bersama untuk mengevaluasi dan melakukan langkah yang lebih konkret dalam penerapan uji emisi tersebut.
“Karena terus terang saja kita punya Perdanya, tapi kalah cepat dengan wilayah lain,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Penegakan Hukum Lingkungan BPLHD DKI Jakarta, Ridwan Panjaitan mengatakan, setelah uji teguran simpatik selesai dilakukan di lima wilayah DKI Jakarta, maka mekanisme penegakan hukum perlu diterapkan.
“Jika tidak ada halangan, sesuai rencana penegakan hukum tersebut akan diberlakukan mulai akhir Nopember,” kata Ridwan di Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (5/11).
Pelanggaran terhadap Perda No 2 tahun 2005 ini bukan termasuk tindak pidana ringan (tipiring). Pelanggar akan dikenakan denda maksimal Rp 50 juta atau kurungan maksimal enam bulan penjara. “Dalam hal ini tidak bisa menganut tipiring, prosesnya lebih panjang,” ucapnya.
Saat ini telah tersedia sebanyak 238 bengkel pelaksana uji emisi (BPUE) tersertifikasi dan 568 teknisi bersertifikat yang tersebar di lima wilayah DKI Jakarta. Bagi kendaraan yang belum mempunyai stiker uji emisi diharapkan mendatangi bengkel-bengkel yang telah tersertifikasi tersebut.
“Pada akhir Nopember nanti, jika kedapatan kendaraan yang tidak mempunyai stiker uji emisi akan distop dan diuji. Dan jika tidak lulus akan langsung dilakukan pemberkasan dan diserahkan ke pengadilan negri,” jelasnya.
Ridwan mengimbau kepada masyarakat agar bersama-sama menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat dengan merawat kendaraan masing-masing. Selain menciptakan udara yang bersih dengan merawat kendaraan juga dapat berimbas dengan penghematan keuangan dan umur kendaraan lebih panjang.
“Salah satu keuntungan dengan melakukan uji emisi yaitu kendaraan kita akan awet. Sekitar sepuluh persen menghemat pembiayaan karena sistem perbaikan yang bagus,” ujarnya.(*)
Wednesday, September 3, 2014
Tips Hemat BBM hidupkan AC aja!
Siklus tahunan mudik diambang mata. Jutaan rupiah bakal dibelanjakan, dan transportasi, khusunya bahan bakar jadi yang terbesar. Meskipun mobil anda terbilang irit, jalanan macet, tersendat-sendat, beban penuh tak pelak konsumsi bahan bakar akan lebih boros.
Tips-tips menghemat bahan bakar sudah sering ditulis, termasuk disitus ini. Tapi tahukah anda, mana yang benar-benar signifikan, dan mana yang efeknya tidak terlalu berpengaruh dan bisa diabaikan.
Lewat serangkaian tes, Consumer Report (CR)-organisasi perlindungan konsumen di USA- berhasil menyusun daftar tentang faktor-faktor signifikan dan tidak signifikan untuk menghemat konsumsi bahan bakar.
Tes dilakukan di USA, menggunakan dua kendaraan uji, 2005 Toyota Camry (2.4 liter/AT) dan midsize SUV 2005 Mercury Mountaineer (V8). Mereka menguji dampak dari mengemudi agresif (gas pol, rem pol), membawa kotak penyimpanan di atap, berjalan cepat dan lambat di tol, berjalan dengan mesin dingin, ban kurang angin, air cleaner kotor dan jalan dengan AC hidup.
Beda besar jika:
Mesin bekerja pada suhu operasinya. Mesin bekerja lebih efisien jika sudah mencapai suhu operasinya. Di perkotaan, melakukan short trips berkali-kali dalam kondisi mesin belum mencapai suhu operasionalnya mengurangi fuel economy. Mesin yang diperlakukan demikian juga memancarkan lebih banyak polutan dari knalpotnya. CR menyarankan agar mengelola perjalanan di dalam kota lebih cerdas lagi sehingga mesin selalu beroperasi pada suhu optimalnya.
Mengendarai dengan halus. Hindari gas sekencangnya lalu di rem kaut-kuat. Tes CR menunjukkan, perilaku seperti itu mengurangi konsumsi bahan bakar baik pada sedan (minus 2-3 mpg) maupun pada SUV(1mpg). Semakin kencang akselerasi, semakin banyak bahan bakar yang dipakai, juga yang terbuang percuma saat mobil direm keras. Jika berkendara di jalan tol, pertahankan kecepatan konstan dan gunakan gigi tertinggi. Perilaku halus dan lembut saat akselerasi, menikung dan mengerem, tidak saja menghemat bensin, tapi juga memperpanjang usia pakai mesin, transmisi, rem dan ban.
Mengurangi hambatan angin (drag) yang tidak perlu. Pada kecepatan 60-100km/jam di tol, separuh energi yang diproduksi mesin habis dipakai untuk menembus hambatan angin. Karena janganlah ditambahi dengan memasang komponen yang justru menambah hambatan, termasuk piranti penyimpan barang diatas atap -jika tidak diperlukan. CR menggunakan kotak berukuran besar untuk mengukur efeknya. Pada Camry, efisiensi turun 6mpg dari kondisi normal yaitu 35mpg jadi 26mpg. Sementara pada Mountaineer turun dari 21 mpg jadi 20mpg. Bahkan dalam kondisi kosong, kotak penyimpanan itu mengurangi efisiensi. Besar-kecil penurunan efisiensi tergantung ukuran kotak.
Jalan pelan. hambatan aerodinamis naik secara ekponensial ketika pedal gas ditekan makin dalam. Pada kecepatan 75mph (120km/jam) efisiensi Camry turun dari 35mpg jadi 30mpg, sedangkan Mountaineer turun dari 21mpg jadi 18mpg. Pada kecepatan 55mph (88km/jam) efisiensi Camry naik jadi 40mpg dan Mountaineer naik jadi 24mpg.
Beda tipis jika:
Ban kempes lebih berkaitan dengan isu-isu keselamatan dibandingkan soal efisiensi bahan bakar. CR menguji dengan mengurangi tekanan angin setiap ban 10Psi dari rekomendasi pabrik. Nyatanya di jalan tol efisiensinya bahan bakar beda tipis. Pada Camry minus 1mpg dan pada Mountaineer bahkan lebih kecil lagi. Tapi yang lebih penting, ban kempes mengurangi traksi saat menikung ataupun mengerem. Selain itu juga lebih cepat panas. Ban yang kepanasan rusak lebih cepat dan resiko pecah. Periksa tekanan angin ban minimal satu bulan sekali saat ban dingin. Juga sebelum dan sesudah perjalanan jauh. Patuhi rekomendasi pembuat mobil, bukan yang tertera di dinding ban.
Filter udara yang kotor ternyata berpengaruh tidak signifikan pada efisiensi bahan bakar. Justru terasa pada power mesin. Kedua mobil uji akselerasinya lebih lambat dengan filter udara kotor. Itu karena mesin modern dilengkapi komputer yang secara presisi mengontrol perbandingan udara/bahan bakar yang disemprotkan ke ruang bakar. Rasio itu tergantung pada jumlah udara yang melewati filter udara. Aliran udara yang menipis-karena filter kotor- menyebabkan mesin secara otomatis mengurangi jumlah bahan bakar yang dipakai.
Pakai AC
Banyak yang menilai beban AC terhadap mesin menyebabkan efisiensi turun signifikan. Tapi alternatif membuka kaca jendela sebagai pengganti AC, juga dikritik karena menyebabkan efisiensi aerodinamis mobil anjlok dan mobil jadi jauh lebih boros. Tes CR menunjukkan dampak keduanya tidak sehebat yang digembar-gemborkan. Menggunakan AC pada kecepatan 65mph (104km/jam) beda efisiensi hanya 1mpg, baik sedan maupun SUV. Efek membuka jendela pada 65mph belum pernah dihitung. Menurut CR, AC membantu pengemudi tetap nyaman dan waspada dan ini sebanding untuk ditukar dengan turunnya efisiensi.
Jika tidak direkomendasikan, tidak usah pakai bensin mahal. Kebanyakan mobil sudah dirancang agar bekerja normal dengan bensin biasa, kecuali memang direkomendasikan bensin dengan oktan tinggi. Bensin lebih mahal tidak berarti peforma mesin melesat. Menurut CR, perbedaannya kecil saja.
Selengkapnya
Tips-tips menghemat bahan bakar sudah sering ditulis, termasuk disitus ini. Tapi tahukah anda, mana yang benar-benar signifikan, dan mana yang efeknya tidak terlalu berpengaruh dan bisa diabaikan.
Lewat serangkaian tes, Consumer Report (CR)-organisasi perlindungan konsumen di USA- berhasil menyusun daftar tentang faktor-faktor signifikan dan tidak signifikan untuk menghemat konsumsi bahan bakar.
Tes dilakukan di USA, menggunakan dua kendaraan uji, 2005 Toyota Camry (2.4 liter/AT) dan midsize SUV 2005 Mercury Mountaineer (V8). Mereka menguji dampak dari mengemudi agresif (gas pol, rem pol), membawa kotak penyimpanan di atap, berjalan cepat dan lambat di tol, berjalan dengan mesin dingin, ban kurang angin, air cleaner kotor dan jalan dengan AC hidup.
Beda besar jika:
Mesin bekerja pada suhu operasinya. Mesin bekerja lebih efisien jika sudah mencapai suhu operasinya. Di perkotaan, melakukan short trips berkali-kali dalam kondisi mesin belum mencapai suhu operasionalnya mengurangi fuel economy. Mesin yang diperlakukan demikian juga memancarkan lebih banyak polutan dari knalpotnya. CR menyarankan agar mengelola perjalanan di dalam kota lebih cerdas lagi sehingga mesin selalu beroperasi pada suhu optimalnya.
Mengendarai dengan halus. Hindari gas sekencangnya lalu di rem kaut-kuat. Tes CR menunjukkan, perilaku seperti itu mengurangi konsumsi bahan bakar baik pada sedan (minus 2-3 mpg) maupun pada SUV(1mpg). Semakin kencang akselerasi, semakin banyak bahan bakar yang dipakai, juga yang terbuang percuma saat mobil direm keras. Jika berkendara di jalan tol, pertahankan kecepatan konstan dan gunakan gigi tertinggi. Perilaku halus dan lembut saat akselerasi, menikung dan mengerem, tidak saja menghemat bensin, tapi juga memperpanjang usia pakai mesin, transmisi, rem dan ban.
Mengurangi hambatan angin (drag) yang tidak perlu. Pada kecepatan 60-100km/jam di tol, separuh energi yang diproduksi mesin habis dipakai untuk menembus hambatan angin. Karena janganlah ditambahi dengan memasang komponen yang justru menambah hambatan, termasuk piranti penyimpan barang diatas atap -jika tidak diperlukan. CR menggunakan kotak berukuran besar untuk mengukur efeknya. Pada Camry, efisiensi turun 6mpg dari kondisi normal yaitu 35mpg jadi 26mpg. Sementara pada Mountaineer turun dari 21 mpg jadi 20mpg. Bahkan dalam kondisi kosong, kotak penyimpanan itu mengurangi efisiensi. Besar-kecil penurunan efisiensi tergantung ukuran kotak.
Jalan pelan. hambatan aerodinamis naik secara ekponensial ketika pedal gas ditekan makin dalam. Pada kecepatan 75mph (120km/jam) efisiensi Camry turun dari 35mpg jadi 30mpg, sedangkan Mountaineer turun dari 21mpg jadi 18mpg. Pada kecepatan 55mph (88km/jam) efisiensi Camry naik jadi 40mpg dan Mountaineer naik jadi 24mpg.
Beda tipis jika:
Ban kempes lebih berkaitan dengan isu-isu keselamatan dibandingkan soal efisiensi bahan bakar. CR menguji dengan mengurangi tekanan angin setiap ban 10Psi dari rekomendasi pabrik. Nyatanya di jalan tol efisiensinya bahan bakar beda tipis. Pada Camry minus 1mpg dan pada Mountaineer bahkan lebih kecil lagi. Tapi yang lebih penting, ban kempes mengurangi traksi saat menikung ataupun mengerem. Selain itu juga lebih cepat panas. Ban yang kepanasan rusak lebih cepat dan resiko pecah. Periksa tekanan angin ban minimal satu bulan sekali saat ban dingin. Juga sebelum dan sesudah perjalanan jauh. Patuhi rekomendasi pembuat mobil, bukan yang tertera di dinding ban.
Filter udara yang kotor ternyata berpengaruh tidak signifikan pada efisiensi bahan bakar. Justru terasa pada power mesin. Kedua mobil uji akselerasinya lebih lambat dengan filter udara kotor. Itu karena mesin modern dilengkapi komputer yang secara presisi mengontrol perbandingan udara/bahan bakar yang disemprotkan ke ruang bakar. Rasio itu tergantung pada jumlah udara yang melewati filter udara. Aliran udara yang menipis-karena filter kotor- menyebabkan mesin secara otomatis mengurangi jumlah bahan bakar yang dipakai.
Pakai AC
Banyak yang menilai beban AC terhadap mesin menyebabkan efisiensi turun signifikan. Tapi alternatif membuka kaca jendela sebagai pengganti AC, juga dikritik karena menyebabkan efisiensi aerodinamis mobil anjlok dan mobil jadi jauh lebih boros. Tes CR menunjukkan dampak keduanya tidak sehebat yang digembar-gemborkan. Menggunakan AC pada kecepatan 65mph (104km/jam) beda efisiensi hanya 1mpg, baik sedan maupun SUV. Efek membuka jendela pada 65mph belum pernah dihitung. Menurut CR, AC membantu pengemudi tetap nyaman dan waspada dan ini sebanding untuk ditukar dengan turunnya efisiensi.
Jika tidak direkomendasikan, tidak usah pakai bensin mahal. Kebanyakan mobil sudah dirancang agar bekerja normal dengan bensin biasa, kecuali memang direkomendasikan bensin dengan oktan tinggi. Bensin lebih mahal tidak berarti peforma mesin melesat. Menurut CR, perbedaannya kecil saja.
Tuesday, August 26, 2014
Sekelumit tentang Volumetrc Efficiency
Meningkatkan volumetric efficiency= Meningkatkan Engine Performance
Efisiensi volumetrik dapat ditingkatkan dengan beberapa cara mudah :
• Menjaga suhu jalur pemasukan (intake) tetap dingin dengan mengarahkan jauh dari kompartemen mesin. Dengan menjaga suhu bahan-bakar, kita tettap dapat menjaga campuran udara/bahan-bakar lebih dingin. Semakin dingin campuran ini, maka semakin tinggi efisiensi volumetriknya. Because, a cool mixture is denser or more tightly packed. Tau artinya? Molekul udara dengan bahan bakar dapat lebih padat muatan atomnya (ikatannya lebih rapat = lebih gemuk) dibandingkan dengan suhu panas. Memodifikasi inlet port, merubah jalur pemasukan sehingga memudahkan campuran lebih mudah lewat akan meningkatkan volumetric efficiency pula. Membentuk ulang jalur porting dengan belokan yang lembut, merubah bentuk tulip klep, memoles dinding porting atau cara-cara lain yang dihalalkan
• Merubah timing bukaan klep ataupun menambah seberapa jauh klep membuka dipastikan akan meningkatkan efisiensi volumetrik. Rubahan pada noken as sehingga menjadikan klep intake mampu membuka lebih lama dan mengangkat klep lebih tinggi akan membuat kemungkinan pemasukan campuran udara/bahan-bakar lebih optimal.
Efisiensi Mekanikal : Kemampuan motor untuk berlari pasti lebih rendah dari potensi lari yang diukur dari tenaga mesin. Hal ini disebabkan karena :
• Kehilangan akibat gesekan oleh banyaknya komponen bergerak dalam mesin. Piston bergesek dengan liner, bearing2 saling bergesekan, noken as bergesekan dengan rocker arm, rantai timing bergesekan dengan lidah tensioner dan gigi timing, kampas kopling bergesekan dengan plat kopling, gigi transmisi primer bergesekan dengan transmisi sekunder. Cape deh nyebutin part mesin esek-esek, lho!?
Thermal Efficiency adalah hubungan antara energi panas yang disimpan dalam bahan bakar dengan indikasi tenaga kuda yang dihasilkan mesin. Hal ini menggambarkan jumlah potensial energi yang terkandung dalam bahan bakar sesungguhnya terpakai oleh mesin untuk memproduksi tenaga dan berapa jumlah energi yang hilang karena panas. Sejumlah besar energi dari bahan-bakar hilang akibat peningkatan suhu dan tidak terpakai dalam pembakaran. Panas berlebihan ini akan mengakibatkan overheating pada mesin dan cenderung meninmbulkan pembakaran dini (pre-iginition). Jurus sakti untuk menangkalnya : Gunakan perangkat pendingin mesin Ya iyalah… masa ya iya dong ! Exhaust system yang baik juga akan mampu mereduksi panas yang berlebihan dari mesin dan membuangnya ke udara. Dengan minimnya backpresure maka sistem pembuangan free flow sangat membantu pendinginan mesin, itu sebabnya penggantian knalpot akan terasa menambah tenaga mesin, karenan peningkatan efisiensi thermal mesin.
Tapi kenapa kok terus terasa boros? Ya iyalah orang keenakan nge-bejeg gas terus kok....
Selengkapnya
Efisiensi volumetrik dapat ditingkatkan dengan beberapa cara mudah :
• Menjaga suhu jalur pemasukan (intake) tetap dingin dengan mengarahkan jauh dari kompartemen mesin. Dengan menjaga suhu bahan-bakar, kita tettap dapat menjaga campuran udara/bahan-bakar lebih dingin. Semakin dingin campuran ini, maka semakin tinggi efisiensi volumetriknya. Because, a cool mixture is denser or more tightly packed. Tau artinya? Molekul udara dengan bahan bakar dapat lebih padat muatan atomnya (ikatannya lebih rapat = lebih gemuk) dibandingkan dengan suhu panas. Memodifikasi inlet port, merubah jalur pemasukan sehingga memudahkan campuran lebih mudah lewat akan meningkatkan volumetric efficiency pula. Membentuk ulang jalur porting dengan belokan yang lembut, merubah bentuk tulip klep, memoles dinding porting atau cara-cara lain yang dihalalkan
• Merubah timing bukaan klep ataupun menambah seberapa jauh klep membuka dipastikan akan meningkatkan efisiensi volumetrik. Rubahan pada noken as sehingga menjadikan klep intake mampu membuka lebih lama dan mengangkat klep lebih tinggi akan membuat kemungkinan pemasukan campuran udara/bahan-bakar lebih optimal.
Efisiensi Mekanikal : Kemampuan motor untuk berlari pasti lebih rendah dari potensi lari yang diukur dari tenaga mesin. Hal ini disebabkan karena :
• Kehilangan akibat gesekan oleh banyaknya komponen bergerak dalam mesin. Piston bergesek dengan liner, bearing2 saling bergesekan, noken as bergesekan dengan rocker arm, rantai timing bergesekan dengan lidah tensioner dan gigi timing, kampas kopling bergesekan dengan plat kopling, gigi transmisi primer bergesekan dengan transmisi sekunder. Cape deh nyebutin part mesin esek-esek, lho!?
Thermal Efficiency adalah hubungan antara energi panas yang disimpan dalam bahan bakar dengan indikasi tenaga kuda yang dihasilkan mesin. Hal ini menggambarkan jumlah potensial energi yang terkandung dalam bahan bakar sesungguhnya terpakai oleh mesin untuk memproduksi tenaga dan berapa jumlah energi yang hilang karena panas. Sejumlah besar energi dari bahan-bakar hilang akibat peningkatan suhu dan tidak terpakai dalam pembakaran. Panas berlebihan ini akan mengakibatkan overheating pada mesin dan cenderung meninmbulkan pembakaran dini (pre-iginition). Jurus sakti untuk menangkalnya : Gunakan perangkat pendingin mesin Ya iyalah… masa ya iya dong ! Exhaust system yang baik juga akan mampu mereduksi panas yang berlebihan dari mesin dan membuangnya ke udara. Dengan minimnya backpresure maka sistem pembuangan free flow sangat membantu pendinginan mesin, itu sebabnya penggantian knalpot akan terasa menambah tenaga mesin, karenan peningkatan efisiensi thermal mesin.
Tapi kenapa kok terus terasa boros? Ya iyalah orang keenakan nge-bejeg gas terus kok....
Labels:
efficiency,
sekelumit,
tentang,
volumetrc
Wednesday, July 16, 2014
How a car engine works
In this article we will discuss very briefly how a typical car engine works in terms of generating power required to move the vehicle.
The most common type of car engine is an internal combustion gasoline engine working on the principal of the Otto cycle. The simple animation below provides a rough illustration of what is happening in the 4 cylinders of a standard gas motor.
If you analyze the animation then you will see the basic principle of operation which consists of 4 steps performed in each of the cylinders. These are:
1. A fuel air mixture is pulled into a cylinder (where fuel usually enters through a special fuel injector). In the illustration above, the mixture enters through the blue intake valve.
2. The cylinder is then sealed off with both the intake and outlet valves closed and the piston moves upward to compress the mixture required for effective combustion.
3. A spark is then generated by a special spark plug and the mixture is ignited with the burning gas pressure pushing the piston down. This generates power to rotate the crankshaft inside the engine block.
4. Finally, the exhaust valve opens and the piston moves upward to release the exhaust gasses.
This process is continuously repeated in all 4 cylinders while the engine is running. The 4 stokes are also known as: 1. Intake stroke. 2. Compression stroke. 3. Power stroke. 4. Exhaust stroke.
Below is a more detailed animation of a cylinder/valve/piston operation:
Depending on the particular engine design there can be several cylinders-pistons in a car engine (usually there are 4-12). A special connecting rod links the pistons to a crankshaft which is rotated inside the engine block. The crank is used to convert the linear piston motion to rotation.
The following video provides a very good explanation to some of the basics behind the car engine operating principles:
http://www.carsensation.com
Selengkapnya
The most common type of car engine is an internal combustion gasoline engine working on the principal of the Otto cycle. The simple animation below provides a rough illustration of what is happening in the 4 cylinders of a standard gas motor.
If you analyze the animation then you will see the basic principle of operation which consists of 4 steps performed in each of the cylinders. These are:
1. A fuel air mixture is pulled into a cylinder (where fuel usually enters through a special fuel injector). In the illustration above, the mixture enters through the blue intake valve.
2. The cylinder is then sealed off with both the intake and outlet valves closed and the piston moves upward to compress the mixture required for effective combustion.
3. A spark is then generated by a special spark plug and the mixture is ignited with the burning gas pressure pushing the piston down. This generates power to rotate the crankshaft inside the engine block.
4. Finally, the exhaust valve opens and the piston moves upward to release the exhaust gasses.
This process is continuously repeated in all 4 cylinders while the engine is running. The 4 stokes are also known as: 1. Intake stroke. 2. Compression stroke. 3. Power stroke. 4. Exhaust stroke.
Below is a more detailed animation of a cylinder/valve/piston operation:
Depending on the particular engine design there can be several cylinders-pistons in a car engine (usually there are 4-12). A special connecting rod links the pistons to a crankshaft which is rotated inside the engine block. The crank is used to convert the linear piston motion to rotation.
The following video provides a very good explanation to some of the basics behind the car engine operating principles:
http://www.carsensation.com
Tuesday, June 24, 2014
Penyebab Mesin Panas
Panas mesin yang berlebihan (overheat) jelas membuat performa mobil terganggu dan bahkan bisa terancam kerusakan fatal. Namun, sebelum hal tersebut benar-benar terjadi, lonjakan suhu mesin sudah pasti membuat tak nyaman mengemudikannya. Pada umumnya mobil memiliki rata-rata suhu ideal mesin berkisar dari 80 hingga 90 derajat Celsius. Ini terasa mulai mengganggu, bila panas mesin terus meningkat hingga mendekati angka 100 derajat C.
Banyak penyebab yang mendorong meningkatnya suhu mesin. Tak baiknya kerja sirkulasi air, putaran kipas yang tak maksimal, radiator tersumbat, serta karburator kotor, dan kerusakan beberapa komponen lain, menjadi penyebab paling sering melejitnya suhu mesin. Maka bila mendapati suhu mesin mobil mulai tak wajar, segeralah perhatikan sejumlah kerja komponen berkait dengan sistem pendingin. Berikut urutan yang perlu mendapat prioritas ketika mencari penyebab naiknya suhu mesin.
Periksa kerja radiator
Radiator merupakan tandon air dengan tugas mendinginkan sirkulasi air panas yang berputar di dalam mesin. Karena memutar air, maka kadang beberapa saluran dalam radiator mengalami sumbatan akibat kerak atau kotoran. Bila itu terjadi, maka mesin akan meningkat suhunya akibat sirkulasi air terganggu. Suhu mesin tetap akan tinggi walaupun mobil melaju kencang di jalan bebas hambatan.
Ini terjadi karena sumbatan tersebut membuat tak lancarnya putaran air. Sementara kalau radiator mengalami kerusakan lain, seperti misalnya bocor, suhu mesin akan kembali normal, setelah mobil melaju kencang. Radiator bocor, bisa menyebabkan panas tinggi bila jumlah air minimal dalam komponen itu tak terpenuhi. Tetapi, sejauh air terus ditambah, radiator yang mengalami kebocoran kecil tak bakal mengganggu suhu mesin. Segara bawa kepada motir radiator, bila diketahui kemungkinan pengerakan saluran hingga terjadi sumbatan tersebut.
Periksa kerja kipas dan ekstra fan. Kerja kipas di ujung mesin memang sering mengalami kelelahan. Demikian pula yang terjadi pada ekstra fan yang terletak pada bagian (luar) paling depan dari mesin. Pemeriksaan dapat dilakukan mandiri. Namun untuk lebih maksimal, setelah mencurigai terjadinya kerusakan dua komponen ini, pemeriksaan sebaiknya dilakukan pada montir yang khusus menjual jasa perbaikan kipas dan ekstra fan. Jasa tersebut biasanya ditawarkan berbarengan oleh penjaja servis dinamo dan radiator. Jangan mudah-mudah memutuskan untuk mengganti kedua komponen tersebut. Karena, kipas mesin maupun ekstra fan merupakan komponen yang relatif mudah untuk diperbaiki, bahkan diperbarui dan biasanya hanya memerlukan penggantian carbon brush (arang) pada motor extra fan dan jika dinamo extra fan juga sudah menimbulkan suara yg terlalu berisik, sekalian ganti bearing dinamonya. Seringkali extra fan tidak berputar hanya dikarenakan socket extra fan mengalami gangguan (terbakar karena panas/hubungan singkat) sehingga yg diperlukan hanyalah penggantian socketnya saja.
Curigai kerusakan thermostat
Seusai memeriksa kerja ketiga komponen tersebut, bila mesin tetap panas, sementara pengapian dan kerja mekanik mesin berjalan normal, kecurigaan boleh diarahkan pada kerusakan thermostat. Thermostat merupakan komponen dalam mesin yang berfungsi menstabilkan arus air yang berputar. Pada suhu tertentu (panas), komponen ini akan membuka saluran hingga sirkulasi air dalam mesin mengalir ke radiator untuk didinginkan oleh kipas, ekstra fan dan hembusan air dari arah depan.
Lalu, setelah didapat suhu maksimal untuk pembakaran, maka katup thermostat akan kembali menutup, hingga sirkulasi air hanya terjadi di dalam mesin. Demikian seterusnya, terjadi pembukatutupan katup thermostat sepanjang mesin berputar. Bila komponen ini rusak, maka akan terganggu pula sistem sirkulasi air yang menyebabkan suhu mesin meningkat. Komponen itu tak bisa diperbaiki. Maka bila dijumpai kerusakan thermostat maka penggantian dengan produk baru merupakan satu-satunya jalan keluar.
Curigai kerusakan pompa air (water pump)
Komponen yang satu ini sesuai namanya, berfungsi untuk memompakan air dalam mesin sehingga sirkulasi berlangsung terus menerus. Kerusakan water pump, biasanya diakibatkan karena kebocoran. Bila ini terjadi maka penggantian komponen wajib dilakukan, karena kebocoran water pump nyaris tak akan hilang bila dilakukan upaya perbaikan.
Kalaupun dipaksakan, kebocoran akan terus berulang. Namun, kalaupun kecurigaan terpaksa ditujukan pada kinerja pompa air, kerusakannya selain kebocoran terpantau dari tak berputarnya air pada raditor. Putaran air maskimal dalam radiator dapat dilihat dengan membuka penutup radiator saat mesin berputar. Amati gerakan air dari lubang radiator. Jangan sekali-kali membuka tutup radiator saat mesin berhenti namum mesin masih dalam keadaan suhu tinggi.
Kerusakan swicth suhu dan meter penara
Kalau seluruh kemungkinan tersebut selesai Anda periksa dan mungkin memperbaiki atau menggantinya, tetapi mesin tetap panas, cobalah periksa fungsi swicth dan meter pengukur suhu pada speedometer. Karena umumnya panas mesin merupakan kondisi yang komplek, maka hal sepele ini sering terabaikan, betapapun oleh montir ahli. Komponen swicth suhu tertanam pada blok mesin. Fungsinya melaporkan suhu di rangkaian mesin kepada meter penara yang terletak pada speedometer.
Pemeriksaan fungsi kedua komponen itu memang seharusnya dilakukan montir. Sebab diperlukan sejumlah peralatan yang tak umum dimiliki pengguna mobil. Bila semua prosedur tersebut telah dilalui, dan lagi-lagi temperatur mesin masih berlebihan, maka saran untuk membongkar mesin seperti yang akan dinyatakan para montir, rasanya harus diikuti. Bila ini terjadi yakinkan akan mengembalikan kerja mesin secara optimal.
( bid )
Selengkapnya
Banyak penyebab yang mendorong meningkatnya suhu mesin. Tak baiknya kerja sirkulasi air, putaran kipas yang tak maksimal, radiator tersumbat, serta karburator kotor, dan kerusakan beberapa komponen lain, menjadi penyebab paling sering melejitnya suhu mesin. Maka bila mendapati suhu mesin mobil mulai tak wajar, segeralah perhatikan sejumlah kerja komponen berkait dengan sistem pendingin. Berikut urutan yang perlu mendapat prioritas ketika mencari penyebab naiknya suhu mesin.
Periksa kerja radiator
Radiator merupakan tandon air dengan tugas mendinginkan sirkulasi air panas yang berputar di dalam mesin. Karena memutar air, maka kadang beberapa saluran dalam radiator mengalami sumbatan akibat kerak atau kotoran. Bila itu terjadi, maka mesin akan meningkat suhunya akibat sirkulasi air terganggu. Suhu mesin tetap akan tinggi walaupun mobil melaju kencang di jalan bebas hambatan.
Ini terjadi karena sumbatan tersebut membuat tak lancarnya putaran air. Sementara kalau radiator mengalami kerusakan lain, seperti misalnya bocor, suhu mesin akan kembali normal, setelah mobil melaju kencang. Radiator bocor, bisa menyebabkan panas tinggi bila jumlah air minimal dalam komponen itu tak terpenuhi. Tetapi, sejauh air terus ditambah, radiator yang mengalami kebocoran kecil tak bakal mengganggu suhu mesin. Segara bawa kepada motir radiator, bila diketahui kemungkinan pengerakan saluran hingga terjadi sumbatan tersebut.
Periksa kerja kipas dan ekstra fan. Kerja kipas di ujung mesin memang sering mengalami kelelahan. Demikian pula yang terjadi pada ekstra fan yang terletak pada bagian (luar) paling depan dari mesin. Pemeriksaan dapat dilakukan mandiri. Namun untuk lebih maksimal, setelah mencurigai terjadinya kerusakan dua komponen ini, pemeriksaan sebaiknya dilakukan pada montir yang khusus menjual jasa perbaikan kipas dan ekstra fan. Jasa tersebut biasanya ditawarkan berbarengan oleh penjaja servis dinamo dan radiator. Jangan mudah-mudah memutuskan untuk mengganti kedua komponen tersebut. Karena, kipas mesin maupun ekstra fan merupakan komponen yang relatif mudah untuk diperbaiki, bahkan diperbarui dan biasanya hanya memerlukan penggantian carbon brush (arang) pada motor extra fan dan jika dinamo extra fan juga sudah menimbulkan suara yg terlalu berisik, sekalian ganti bearing dinamonya. Seringkali extra fan tidak berputar hanya dikarenakan socket extra fan mengalami gangguan (terbakar karena panas/hubungan singkat) sehingga yg diperlukan hanyalah penggantian socketnya saja.
Curigai kerusakan thermostat
Seusai memeriksa kerja ketiga komponen tersebut, bila mesin tetap panas, sementara pengapian dan kerja mekanik mesin berjalan normal, kecurigaan boleh diarahkan pada kerusakan thermostat. Thermostat merupakan komponen dalam mesin yang berfungsi menstabilkan arus air yang berputar. Pada suhu tertentu (panas), komponen ini akan membuka saluran hingga sirkulasi air dalam mesin mengalir ke radiator untuk didinginkan oleh kipas, ekstra fan dan hembusan air dari arah depan.
Lalu, setelah didapat suhu maksimal untuk pembakaran, maka katup thermostat akan kembali menutup, hingga sirkulasi air hanya terjadi di dalam mesin. Demikian seterusnya, terjadi pembukatutupan katup thermostat sepanjang mesin berputar. Bila komponen ini rusak, maka akan terganggu pula sistem sirkulasi air yang menyebabkan suhu mesin meningkat. Komponen itu tak bisa diperbaiki. Maka bila dijumpai kerusakan thermostat maka penggantian dengan produk baru merupakan satu-satunya jalan keluar.
Curigai kerusakan pompa air (water pump)
Komponen yang satu ini sesuai namanya, berfungsi untuk memompakan air dalam mesin sehingga sirkulasi berlangsung terus menerus. Kerusakan water pump, biasanya diakibatkan karena kebocoran. Bila ini terjadi maka penggantian komponen wajib dilakukan, karena kebocoran water pump nyaris tak akan hilang bila dilakukan upaya perbaikan.
Kalaupun dipaksakan, kebocoran akan terus berulang. Namun, kalaupun kecurigaan terpaksa ditujukan pada kinerja pompa air, kerusakannya selain kebocoran terpantau dari tak berputarnya air pada raditor. Putaran air maskimal dalam radiator dapat dilihat dengan membuka penutup radiator saat mesin berputar. Amati gerakan air dari lubang radiator. Jangan sekali-kali membuka tutup radiator saat mesin berhenti namum mesin masih dalam keadaan suhu tinggi.
Kerusakan swicth suhu dan meter penara
Kalau seluruh kemungkinan tersebut selesai Anda periksa dan mungkin memperbaiki atau menggantinya, tetapi mesin tetap panas, cobalah periksa fungsi swicth dan meter pengukur suhu pada speedometer. Karena umumnya panas mesin merupakan kondisi yang komplek, maka hal sepele ini sering terabaikan, betapapun oleh montir ahli. Komponen swicth suhu tertanam pada blok mesin. Fungsinya melaporkan suhu di rangkaian mesin kepada meter penara yang terletak pada speedometer.
Pemeriksaan fungsi kedua komponen itu memang seharusnya dilakukan montir. Sebab diperlukan sejumlah peralatan yang tak umum dimiliki pengguna mobil. Bila semua prosedur tersebut telah dilalui, dan lagi-lagi temperatur mesin masih berlebihan, maka saran untuk membongkar mesin seperti yang akan dinyatakan para montir, rasanya harus diikuti. Bila ini terjadi yakinkan akan mengembalikan kerja mesin secara optimal.
( bid )
Thursday, May 22, 2014
Mengganti Switch Lampu Kabin
Jika switch lampu kabin anda bermasalah (patah), solusi paling sederhana, paling murah dan paling cepat bisa menggantinya dengan switch seperti gambar di bawah ini :
Harganya hanya sekitar 10 ribu rupian tapi switch lampu kabin akan berfungsi seperti sedia kala
Semoga bermanfaat
Joint with us at facebook "NSS Bekasi"
Selengkapnya
Harganya hanya sekitar 10 ribu rupian tapi switch lampu kabin akan berfungsi seperti sedia kala
Semoga bermanfaat
Joint with us at facebook "NSS Bekasi"
Wednesday, May 21, 2014
Mendeteksi Masalah Accu
Sebagai pemegang fungsi fital dalam sistem kelistrikan kendaraan, aki memerlukan perhatian lebih dalam perawatan. Bayangkan kalau aki rusak, sistem penerangan misalnya dapat terganggu. Untuk itu perlu diperhatikan sejak dini gejala kerusakan pada aki.
Gunakan hidrometer untuk mendeteksi kadar asam dan berat jenis air aki. Tabung hidrometer memiliki 3 warna yang masing-masing memiliki arti. Warna hijau menandakan kadar asam dan berat jenis air aki terlalu ringan, akibatnya listrik yang dikirim ke aki tidak bisa disimpan lama. Warna putih menandakan air aki bagus berarti system pengisian bekerja normal. Warna merah berarti kerja alternator dan regulator terlalu banyak memasok setrum (overcharge) pada aki.
Alternatif alat deteksi yang lain dengan menggunakan multitester (voltmeter). Gunakan multitester pada arus DC di angka 50 volt. Nyalakan mesin dan hubungkan jarum merah multitester pada kepala aki positif dan jarum hitam di kepala aki negatif. Jarum harus menunjukkan angka 13,8 - 14,8 volt. Jika kurang atau lebih berarti masalah ada pada alternator dan regulator.
Selain itu, pengecekan regulator dan alternator dapat dilakukan dengan cara manual, yaitu memposisikan kunci kontak (ignition) ON, tapi mesin jangan dinyalakan. Setelah itu, gunakan obeng atau sesuatu yang bisa menghantarkan listrik. Tempelkan batang obeng pada puli alternator, jika ada gaya tarik magnet berarti alternator normal. Hal itu berarti regulator yang bermasalah. Sebaliknya jika alternator tidak mengandung magnet, kemungkinan lain arang alternator aus dan menipis sehingga tak mampu lagi menghasilkan listrik.
Pendeteksian juga bisa dilakukan secara manual lainnya. Nyalakan mesin dan copot terminal aki positif. Jika mesin tetap hidup, berarti alternator dan regulator bekerja normal. Jangan sekali-sekali melepas terminal aki negatif (massa) karena salah satu kabel massa di regulator tak akan tahan menanggung daya berlebihan.
Apakah anda terlalu sering menambah jumlah air aki mobil anda? Itu berarti ada yang tidak beres dengan aki mobil anda. Tanda-tandanya jumlah air aki mobil anda lebih cepat habis jika dibanding jumlah air aki mobil teman anda. Berikut ini beberapa penyebabnya :
Bagi pemilik aki basah perlu diperhatikan hal-hal yang dapat membuat air aki cepat habis. Selain kebocoran, dapat juga disebabkan aki menanggung beban melebihi batas. Penyetelan regulator tegangan kurang tepat sehingga pemuatan melampaui batas. Jika ini terjadi maka air aki akan menjadi panas sehingga air aki akan meluap dan mengalir ke luar melalui tutup-tutup aki. Disamping itu, lampu-lampu akan cepat mati dan kontak-kontak pemutus arus yang ada dalam distributor perlahan menjadi kasar.
Selengkapnya
Gunakan hidrometer untuk mendeteksi kadar asam dan berat jenis air aki. Tabung hidrometer memiliki 3 warna yang masing-masing memiliki arti. Warna hijau menandakan kadar asam dan berat jenis air aki terlalu ringan, akibatnya listrik yang dikirim ke aki tidak bisa disimpan lama. Warna putih menandakan air aki bagus berarti system pengisian bekerja normal. Warna merah berarti kerja alternator dan regulator terlalu banyak memasok setrum (overcharge) pada aki.
Alternatif alat deteksi yang lain dengan menggunakan multitester (voltmeter). Gunakan multitester pada arus DC di angka 50 volt. Nyalakan mesin dan hubungkan jarum merah multitester pada kepala aki positif dan jarum hitam di kepala aki negatif. Jarum harus menunjukkan angka 13,8 - 14,8 volt. Jika kurang atau lebih berarti masalah ada pada alternator dan regulator.
Selain itu, pengecekan regulator dan alternator dapat dilakukan dengan cara manual, yaitu memposisikan kunci kontak (ignition) ON, tapi mesin jangan dinyalakan. Setelah itu, gunakan obeng atau sesuatu yang bisa menghantarkan listrik. Tempelkan batang obeng pada puli alternator, jika ada gaya tarik magnet berarti alternator normal. Hal itu berarti regulator yang bermasalah. Sebaliknya jika alternator tidak mengandung magnet, kemungkinan lain arang alternator aus dan menipis sehingga tak mampu lagi menghasilkan listrik.
Pendeteksian juga bisa dilakukan secara manual lainnya. Nyalakan mesin dan copot terminal aki positif. Jika mesin tetap hidup, berarti alternator dan regulator bekerja normal. Jangan sekali-sekali melepas terminal aki negatif (massa) karena salah satu kabel massa di regulator tak akan tahan menanggung daya berlebihan.
Apakah anda terlalu sering menambah jumlah air aki mobil anda? Itu berarti ada yang tidak beres dengan aki mobil anda. Tanda-tandanya jumlah air aki mobil anda lebih cepat habis jika dibanding jumlah air aki mobil teman anda. Berikut ini beberapa penyebabnya :
Bagi pemilik aki basah perlu diperhatikan hal-hal yang dapat membuat air aki cepat habis. Selain kebocoran, dapat juga disebabkan aki menanggung beban melebihi batas. Penyetelan regulator tegangan kurang tepat sehingga pemuatan melampaui batas. Jika ini terjadi maka air aki akan menjadi panas sehingga air aki akan meluap dan mengalir ke luar melalui tutup-tutup aki. Disamping itu, lampu-lampu akan cepat mati dan kontak-kontak pemutus arus yang ada dalam distributor perlahan menjadi kasar.
Labels:
accu,
masalah,
mendeteksi
Subscribe to:
Posts (Atom)