Tuesday, May 20, 2014

Benarkah Mitos yg Kita Percayai Selama Ini

1. Perlu memanaskan mesin mobil sebelum jalan
Mesin mobil modern sudah menganut sistem injeksi bahan bakar sehingga pasokan bahan bakar selalu tepat pada setiap kondisi. Termasuk ketika mesin baru dinyalakan. Tidak perlu menunggu lama, satu menit saja cukup kok untuk membuat oli bersirkulasi. Menunggu lebih lama sudah pasti akan memboroskan bahan bakar dan tidak ramah lingkungan. Mengingat, saat suhu dingin asap lebih kotor karena campuran bensin lebih kaya.

2. Tekan gas sebelum mematikan mesin
Mitos ini merupakan kebiasaan buat mobil jadul. Maksudnya buat mengisi aki biar tidak tekor. Jadi alternator diputar lebih kencang supaya mengisi aki sebelum mesin mati. Mesin masa kini sudah dilengkapi alternator dengan IC voltage regulator. Kebutuhan arus disuplai akurat. Malah aki mobil lebih kecil, karena suplai tegangan alternator sudah bagus.

3. Menyalakan AC bikin boros bensin
Untuk mitos ini ternyata tidak signifikan. Dari pengetesan yang dilakukan oleh pakar memang daya kuda mesin di roda turun saat menghidupkan AC. Namun perbedaan konsumsi bensin sangat kecil. Baik AC dinyalakan, dimatikan maupun disetel pada temperatur moderat.

4. Menghidupkan AC saat mobil berjalan bisa merusak
Kita sering mendengar mitos bahwa kompresor akan kaget ketika AC dinyalakan pada saat putaran mesin tinggi. Padahal kenyataannya, magnet pada puli kompresor tetap bisa nonaktif kalau thermostat mendeteksi suhu kabin sudah dingin. Begitu suhu naik, kompresor aktif lagi tanpa peduli mesin pada kondisi rpm berapa.

5. Mengangkat wiper saat parkir bisa mencegah karet mengeras

Dipicu kondisi cuaca tropis yang panas, disinyalir dapat mempengaruhi kualitas karet wiper (terutama ketika parkir). Meski terkena panas dan tertekan batang, karet wiper tetap punya kelenturan. Pabrikan pun punya hitungan sendiri. Maka, umumnya usia karet sekitar 2 tahun, tanpa perlu diangkat ketika parkir. Malah dengan mengangkat batang wiper, per di dalamnya akan tertarik. Jika terlalu sering, bisa menurunkan kekuatan pernya.

6. Menaruh aki di lantai bisa menghabiskan listriknya
Jawabannya tidak. Mitos ini merebak tahun 50-an. Kejadiannya pun bukan pada mobil. Tetapi pada jaringan telepon. Jika tidak dipakai, aki memang akan mengalami discharge. Akan tetapi, aki mobil modern cukup tangguh untuk bisa dipengaruhi lantai, bahkan lantai yang basah sekalipun

7. Kondisi knalpot kotor tanda oli terbakar
Bukan hanya sekedar melihat, bahkan pemilik cenderung mencolek ujung kenalpot buat mendeteksi kecurigaan oli terbakar di mesin. Tidak perlu repot berkotor ria, cukup perhatikan asap. Oli terbakar akan menghasilkan asap putih. Tinggal cek kapan terjadinya, apakah saat stasioner atau ketika mobil berjalan dan dapat beban. Kalau stasioner, kemungkinan sil klep rembes. Sedangkan jika putaran tinggi, masalah ada pada ring piston

8. Tekanan angin ban terlalu tinggi bikin ban mudah meletus
Kepercayaan ini tidak benar. Ban bukan balon yang mudah meletus kalau tekanan anginnya terlalu tinggi. Pengaruhnya palinghanya pada kenyamanan. Yang lebih berbahaya, justru kalau ban kurang angin. Dinding ban menjadi tertekuk dan beresiko terkoyak kalau terkena lubang.

9. Menyalakan hazard ketika hujan lebat
Ini adalah kebiasaan konyol. Alih-alih memberikan sinyal buat mobil sekeliling, malah bikin repot. Kenapa? Karena sein berfungsi sebagai sinyal untuk belok atau bermanuver. Kalau hazard hidup, tidak bisa lagi memberi sinyal belok bukan?

10. Parkir dengan roda dibelokkan bisa merusak power steering
Hal ini adalah benar dan bisa dijelaskan secara teknis. Dengan kondisi roda membelok, katup pada steering rack membuka. Padahal pada saat start, terjadi tekanan minyak power steering yang cukup tinggi. Tekanan mendadak ini bisa berpengaruh pada sil dan paking yang bisa menyebabkan kebocoran.

11. Melakukan charging ponsel di mobil tidak sebaik di rumah
Charger ponsel mempunyai tenggang tegangan yang bisa mentolerir perbedaan tegangan di mobil. Jadi, tidak masalah. Toh tegangan kelistrikan di mobil selalu terjaga karena alternator masa kini memakai IC sebagai penjaga tegangannya.

12. Mobil baru tidak boleh diajak melaju kencang
Pendapat ini berlaku pada mobil lawas. Mesin masa kini dibuat dengan tingkat presisi tinggi dan bisa langsung digeber sejak masihl nol kilometer.

13. Mobil bertransmisi otomatis tidak bisa didorong
Mendorong mobil ini dimaksudkan pada saat menghidupkan mobil dalam kondisi darurat. Mesin dengan transmisi otomatis jelas tidak bisa dihidupkan dengan cara ini. Tetapi mobil tetap bisa didorong untuk dipindahkan. Taruh tuas matik pada posisi ”N”. Jika ada shift lock, tekan dulu penguncinya untuk memindahkan dari ”P” ke ”N”.

14. Oli transmisi encer bisa menambah tarikan
Secara teori, pelumas dengan kekentalan rendah memang mampu mengurangi hambatan mekanis. Pembuktiannya sudah dilakukan oleh sejumlah tester. Dengan oli transmisi multigrade yang lebih encer terbukti tarikan lebih enak, namun girboks lebih berisik.

15. Kabel busi racing menambah tenaga mesin
Mitos ini tergantung dari jenis kabel businya. Pilih kabel busi yang jelas mereknya untuk mendapatkan kualitas lebih baik. Namun kenaikan performa tidak signifikan, jika sistem pengapiannya tidak ikut diupgrade.

16. Pakai pelek besar bikin boros bensin
Yang satu ini jawabnya adalah BENAR. Dari rangkaian percobaan tabloid Otomotif pada Suzuki APV dengan pelek standar 15 inci dan 17 inci. Lingkar luar ban sama. Sedangkan pelek besar punya tapak lebih lebar dan bobot 3 kg lebih berat per pelek. Hasilnya konsumsi bensin konstan 100 km/jam lebih boros dari 12.5km/liter menjadi 10km/liter.

17. Pasang alarm bisa buat aki tekor
Pertanyaan ini kerap terlontar kala pasang alarm. Padahal berdasarkan hitungan, alarm hanya butuh arus 0,06 ampere untuk stand by. Ditinggal seminggu pun tidak akan membuat aki tekor. Hanya saja, harap diingat kalau alarm menyala dan dibiarkan, sirine dan lampu yang aktiflah yang menghabiskan setrum.

18. Mematikan lampu saat macet bisa mengirit setrum
Salah besar kalau menganggap hal ini bisa mengirit setrumdan mencegah aki tekor. Pada saat mobil hidup, aki hanya bertindak sebagai penampung arus. Suplai arusnya disediakan oleh alternator. Sedangkan alternator punya IC regulator untuk membaca besarnya kebutuhan arus.


Bahan : OTOMOTIF

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.