Monday, March 31, 2014
Bunyi Berdenyit saat Pedal Kopling Dioperasikan
Pengendara biasanya menginginkan suasana kabin yang tenang. Keinginan ini pun sudah banyak direspon pabrikan dengan baik. Pabrikan men-design mobil dengan ruang kabin sesenyap mungkin. Mereka meminimalisir suara-suara yang dapat mengganggu kenyamanan berkendara.
Tapi, jangan lengah. Bukan tak mungkin bunyi-bunyi yang mengganggu dapat saja tetap muncul karena pengendara kurang merawat kendaraan. Salah satunya adalah bunyi berdenyit yang terdengar tiap kali pedal kopling beroperasi. Ada suara aneh ketika pedal kopling diinjak maupun dilepas. Kasus suara berdenyit ini lumayan sering terjadi baik pada mobil lama maupun baru.
Bila didiamkan bukan hanya kenyamanan yang terusik. Problem yang tampak sepele ini dapat membuat pengendara lebih repot. Saat kerusakannya makin parah, misalnya, pedal kopling akan terasa lebih keras dari biasanya.
Pada dasarnya kasus ini terjadi karena kurangnya pelumasan di bagian penggerak kopling. Ada satu hal yang umumnya membuat pelumasan berkurang, bahkan habis dan kering sama sekali. Selain karena pemakaian kendaraan, pelumas juga dapat berkurang bila kendaraan terlalu sering melewati genangan air.
Cipratan air yang mengenai logam-logam pada sistem kopling (letaknya memang berdekatan dengan permukaan jalan), maka dapat mengakibatkan pelumasan tidak berfungsi dengan baik. Suara itu timbul karena secara teknis memang akan terjadi persinggungan antarlogam saat pedal kopling bekerja.
Kemungkinan itu terlihat dari cara kerja sistem kopling. Pada saat kita menekan pedal kopling, hasil pijakan akan diteruskan menuju garpu pembebas (release fork). Release fork ini yang kemudian akan menekan pegas diafragma (diafragma spring) melalui laher (release bearing).
Untuk dapat menekan pegas diafragma, release fork perlu satu tumpuan sebagai titik tumpu. Persingguan release fork dan tumpuannya inilah yang menjadi sumber suara berdenyit bila pelumasan di bagian ini kurang.
Solusinya tentu saja mudah. Tambahkan pelumasan pada persinggungan dua logam tadi. Atau dapat juga dengan cara menyemprotkan cairan anti karat di tempat yang sama. Kasus seperti ini mestinya tidak akan muncul bila rutin melakukan servis. Bila bunyi, mintalah mekanik untuk menambahkan gemuk atau menyemprotkan cairan anti karat saat servis kendaraan.(Source : AstraWorld)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.